Subang portalpolrinews.com – Kepala sekolah berperan sebagai penggerak satuan Pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Perannya sangat penting dalam mewujudkan transformasi di satuan Pendidikan.
Namun, transformasi bukanlah hal yang mudah,terutama bagi sekolah yang menghadapi berbagai tantangan dalam hal kualitas pendidikan, kedisiplinan, dan sarana prasarana. SMPN 3 Pabuaran merupakan salah satu sekolah yang mengalami kondisi kurang ideal pada tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini Nampak pada rapor pendidikan sekolah yang menunjukkan banyak indikator yang berada pada zona merah dan kuning.
Hasil asesmen nasional menandakan rendahnya literasi dan numerasi, minimnya kualitas pembelajaran,
variasi metode pembelajaran, rendahnya partisipasi siswa, serta lemahnya sistem tata kelola sekolah.
Hal ini mencerminkan perlunya perbaikan menyeluruh dan berkelanjutan.
Namun dengan strategi yang tepat, sekolah ini berhasil bangkit dan mengalami perubahan signifikan.
Kunci utama keberhasilan transformasi ini adalah penerapan strategi BAIK, yaitu Big Dream, Action,Implementation, dan Knowledgeable. Melalui strategi ini, SMPN 3 Pabuaran mampu melakukan transformasi menyeluruh yang berdampak positif bagi seluruh ekosistem sekolah.
Masalah dan Alasan Praktik Baik
Seperti yang disebutkan di atas, permasalahan yang dihadapi SMPN 3 Pabuaran bukan hanya pada capaian akademik, melainkan juga pada aspek kedisiplinan, dan lingkungan belajar.
Beberapa ruang kelas rusak, toilet tidak layak, halaman sekolah gersang, dan minim fasilitas dan penggunaan TIK.
Selain itu, kedisiplinan guru
belum optimal, kehadiran siswa tidak stabil, dan semangat belajar cenderung
rendah.
Tentunya, kondisi ini menuntut adanya strategi perubahan yang mampu
menyentuh aspek fisik, mental, sosial, dan kultural. Oleh karena itu, strategi BAIK dipilih sebagai pendekatan inovatif yang terintegrasi
Praktik baik ini bertujuan untuk melakukan transformasi menyeluruh di SMPN 3 Pabuaran dengan meningkatkan mutu pembelajaran, mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif, membangun budaya positif, serta mencapai peningkatan signifikan dalam rapor pendidikan.
Segi Metode
Strategi yang digunakan adalah BAIK, akronim dari Big Dream, Action, Implementation, dan Knowledgeable. Masing-masing komponen dijalankan melalui pendekatan kolaboratif:
Big Dream
Menanamkan visi besar kepada seluruh warga sekolah bahwa perubahan itu mungkin dan harus dicapai bersama. Visi dan misi sekolah direvisi melalui musyawarah, diperkuat dengan target-target perubahan dalam jangka waktu satu hingga dua tahun. Mimpi besar ini divisualisasikan dalam bentuk poster, slogan, dan video.
Action
Langkah konkret diambil melalui revitalisasi program sekolah. Mulai dari
sosialisasi mengenai segitiga restitusi, kesepakatan kelas, peningkatan pengawasan kehadiran guru dan siswa, dan pembentukan tim monitoring. Program Gerakan Jumat Bersih dan Tertib Sekolah setiap minggunya dilaksanakan untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan membangun budaya positif.
Implementation
Program-program dijalankan secara konsisten seperti pembelajaran aktif berbasis proyek, kegiatan literasi pagi, pendampingan akademik dan non-akademik.
Pelatihan guru dilaksanakan secara berkala, termasuk lokakarya perangkat ajar, supervisi klinis, dan pelatihan teknologi digital.
Dalam upaya untuk memulihkan kembali kepercayaan masyarakat. Kami selalu mendokumentasikan dalam bentuk foto atau video saat proses pembelajaran, observasi kelas, penggunaan TIK dalam
pembelajaran, inovasi yang sudah berhasil dilakukan serta pelaksanaan .
Kebiasaan anak Indonesia Hebat. Dokumentasi tersebut diunggah di platform media sosial seperti Facebook, Tiktok maupun Instagram.
Knowledgeable
Strategi ini menekankan pentingnya membangun ekosistem belajar sepanjang hayat.
siswa didorong mengikuti lomba akademis maupun non akademis, Guru diminta aktif mengikuti komunitas belajar dan sekolah memanfaatkan akar masalah dan saran perbaikan yang terdapat pada rapor pendidikan untuk memperbaiki kondisi dan kualitas pembelajaran, lingkungan belajar. Pemanfaatan Teknologi sebagai pengungkit inovasi, seperti dengan penggunaan Google Workspace for Education dan Pembuatan Media Asesmen seperti SANSEKERTA (Sistem Asesmen Berbasis Kertas tanpa Kuota) yang dibuat oleh tim sekolah sebagai salah satu alternatif dalam asesmen berbasis kertas yang inovatif. Hal ini membuathkan hasil dan mendapat predikat Juara 2 Subang Innovation Festival kategori Perangkat Daerah. Selain itu Tim Sekolah membuat aplikasi khusus refleksi kegiatan sekolah sehingga kepala sekolah bisa memonitoring secara langsung apa yang sudah dipelajari oleh guru dan hal yang mereka rasakan.
Media dan Alat Bantu
Beberapa media dan teknologi yang digunakan dalam praktik baik ini antara lain:- Aplikasi e-Presensi berbasis Google Apps Script (Juara 2 Jambore GTK 2024)
– Presensi QRCode Dinamis untuk Guru dan TU
– Sansekerta (Sistem Asesmen Kertas Tanpa Kuota) untuk asesmen dan refleksi
(Juara 2 Subang Innovation Festival 2024)
– Kartu OSIS terintegrasi absen dan peminjaman buku perpustakaan.
– Media Pembelajaran digital lainnya
Hasil dan Dampak
Perubahan yang Terjadi
Transformasi yang terjadi cukup signifikan dalam kurun waktu satu tahun. Rapor pendidikan SMPN 3 Pabuaran tahun 2025 menunjukkan perubahan signifikan. Semua indikator yang sebelumnya berada pada kategori merah atau kuning telah meningkat ke kategori hijau dalam waktu 1 tahun saja. Semua aspek mengalami peningkatan mulai dari literasi dan numerasi siswa, Kualitas pembelajaran, kedisiplinan guru dan siswa membaik, iklim keamananan sekolah, lingkungan sekolah menjadi lebih hidup dan menyenangkan.
Selain rapor pendidikan, sekolah juga telah mendapatkan beberapa penghargaan untuk murid, guru dan instansi.
Tentu hal ini berkat kerjasama dari seluruh warga sekolah.
Evaluasi Evaluasi dilakukan secara berkala melalui refleksi mingguan guru pada kombel, rapat evaluasi bulanan, serta analisis hasil asesmen formatif dan sumatif. Data kehadiran,
keterlibatan siswa, dan hasil belajar dikumpulkan dalam dashboard Google Sheet. Evaluasi ini digunakan sebagai dasar perbaikan berkelanjutan.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Strategi BAIK telah terbukti menjadi pendekatan yang efektif untuk melakukan transformasi sekolah dari kondisi kurang ideal menjadi lebih baik.
Dengan mengintegrasikan mimpi besar, aksi nyata, pelaksanaan yang konsisten, dan penguatan kapasitas, perubahan yang awalnya tampak mustahil dapat diwujudkan.
Keberhasilan ini membuktikan bahwa kepemimpinan yang visioner dan kolaboratif menjadi kunci penting dalam peningkatan mutu sekolah.
Rekomendasi
Strategi BAIK dapat diadopsi oleh sekolah lain dengan penyesuaian konteks lokal.
Dinas Pendidikan dapat mendukung sekolah dengan memberikan pelatihan manajemen perubahan.
Praktik baik sebaiknya didokumentasikan dan disebarluaskan melalui forum KKG/MGMP.
Penguatan kapasitas guru dan kepala sekolah harus menjadi agenda berkelanjutan.
Kolaborasi antar sekolah perlu ditingkatkan untuk membangun ekosistem pendidikan yang saling mendukung
Sumber : Eri Teguh Kurniawan Suyatna, S.Si Kepala Sekolah SMPN 3 Pabuaran, Subang
Editor : Uta